Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bencana Pergerakan Tanah di Ciamis Kian Meluas, Warga Diminta Siaga

Bencana-Pergerakan-Tanah-di-Ciamis-Kian-Meluas,-Warga-Diminta-Siaga
Bencana pergerakan tanah di Ciamis menjadi ancaman yang mengintai keselamatan warga. Bencana ini menimpa tiga desa yang terdapat di Kabupaten Ciamis, tepatnya di Kecamatan Tambaksari. Tercatat hingga Senin, 4 November 2019 setidaknya ada 250 rumah warga mengalami kerusakan hingga keruntuhan akibat pergerakan tanah ini. Bahkan selama beberapa hari terakhir, dampak bencana pergerakan tanah dinyatakan semakin meluas hingga statusnya ditingkatkan menjadi siaga satu.

Warga di Tambaksari Siaga Satu Akibat Bencana Pergerakan Tanah di Ciamis
Warga di Kecamatan Tambaksari telah memberlakukan status siaga satu sekaligus meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi potensi terjadinya bencana pergerakan tanah susulan. Bukan tidak mungkin dengan adanya curah hujan yang cukup tinggi, pergerakan tanah yang telah terjadi akan kembali menghampiri wilayah Kecamatan Tambaksari. Pergerakan tanah ini terjadi di tiga desa, yaitu Desa Karangpaningal, Deda Kadupandak, serta Desa Kaso.
  • Bencana Pergerakan Tanah Semakin Meluas
Bencana pergerakan tanah yang terjadi di Kecamatan Tambaksari semakin meluas dan diperkirakan semakin parah kondisinya. Sebagaimana dilansir harapanrakyat.com, Dadang Heryana selaku Camat Tambaksari menyatakan bahwa pada hari Sabtu, 2 November 2019 lalu, bencana pergerakan tanah yang terjadi malah semakin meluas.

Pada awalnya, laporan yang masuk menyatakan rumah warga terdampak bencana hanya mencapai puluhan saja. Akan tetapi, saat ini telah mengalami peningkatan jumlah bangunan terdampak bencana, yaitu setidaknya ada 250 rumah warga rusak bahkan beberapa di antaranya nyaris roboh.
Jumlah laporan tersebut berasal dari tiga pemerintahan desa dengan wilayah terkena dampak. Meski demikian data riilnya masih belum diketahui, karena untuk bisa menentukan data riil, Dadang menuturkan bahwa pihaknya harus berpijak pada hasil assistment yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis. Saat ini, petugas BPBD Ciamis masih dalam proses verifikasi lapangan.
  • Dampak Bencana Pergerakan Tanah
Bencana pergerakan tanah di Ciamis menimbulkan kerugian terutama pada bangunan rumah warga dan gedung sekolah. Dampak kerusakan akibat bencana tersebut nyatanya sulit diprediksi dan sulit diklasifikasikan. Contohnya, ada rumah salah seorang warga yang sebelumnya mengalami kerusakan kategori ringan, beberapa waktu kemudian kerusakan bertambah parah.

Dadang pun juga menjelaskan demikian, bahwa dampak kerusakan yang ada berpotensi menjadi lebih parah sewaktu-waktu. Dampak ini tidak bisa diperkirakan sebelumnya, karena pergerakan tanah yang terjadi pun tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi lagi dan seberapa kuat terjadinya.
Beberapa bangunan, gedung sekolah SD Negeri 2 Kadupandak misalnya, harus mengalami kerusakan sehingga perlu dilakukan relokasi menuju tempat lain. Anak-anak yang sebelumnya bersekolah di tempat tersebut untuk sementara dipindahkan aktivitas pembelajarannya di masjid dan di tenda darurat yang disediakan Dinas Sosial Kabupaten Ciamis.
  • Langkah Antisipasi Bencana Pergerakan Tanah
Pemerintah terkait beserta warga masyarakat mengambil langkah sebagai bentuk antisipasi bencana pergerakan tanah di Ciamis yang bisa saja kembali terjadi. Dadang menuturkan bahwa warga telah melakukan siaga satu sekaligus memantau sejumlah titik tanah serta bangunan yang berpotensi mengalami keretakan semakin parah.

Retakan-retakan yang menganga di beberapa tempat telah diupayakan untuk ditutup berkat gotong-royong yang dilakukan warga. Hal ini sebagai upaya meminimalisir dampak lebih besar jika sewaktu-waktu terjadi pergerakan tanah lagi. Selain itu, Dadang menyebutkan bahwa pihaknya bekerja sama dengan aparat pemerintahan desa guna mengedukasi warga agar senantiasa memantau retakan yang ada pada lantai dan dinding rumah masing-masing.

  • Upaya Memantau Dampak Retakan pada Tanah atau Dinding
Bencana pergerakan tanah di Ciamis menyebabkan keretakan. Langkah untuk memantau kondisi retakan yaitu bisa dilakukan dengan cara berikut. Pertama, dengan mengukur berapa centimeter retakan yang ada. Selanjutnya setelah ukuran retakan diketahui, tempelkan sebatang lidi sebagai pemberi tanda.

Jika posisi lidi yang ditempel bergeser, berarti tanah di atas bangunan tersebut telah bergerak. Maka penghuni rumah harus segera mengosongkan rumah untuk mengambil langkah keamanan. Cara-cara tersebut terus disosialisasikan agar warga semakin waspada dan mencegah jatuhnya korban jiwa.

Bencana pergerakan tanah tidak hanya terjadi kali ini saja di Kabupaten Ciamis. Bahkan sebelumnya di tahun 2018 dan di awal tahun 2019, telah terjadi bencana yang sama. Peristiwa alam ini memang belum bisa diprediksi secara konkret kapan dan di mana akan datang. Namun bukan berarti tidak ada langkah yang bisa diambil sebagai bentuk antisipasi dan mitigasi untuk meminimalisir kerugian akibat bencana pergerakan tanah di Ciamis.

Posting Komentar untuk "Bencana Pergerakan Tanah di Ciamis Kian Meluas, Warga Diminta Siaga"