4 Alasan Pentingnya Memakai Alpha Testing Sebelum Meluncurkan Produk Start Up

Di era serba digital ini, perkembangan bisnis startup bukan hal yang aneh lagi. Setiap pengembang berlomba melakukan inovasi dalam menciptakan produk aplikasi yang bisa meningkatkan kemudahan dan kenyamanan pengguna. Tidak heran kalau pebisnis start up menjadi tren milyuner di era milenial seperti sekarang. Bila Anda tergolong pengusaha yang bergerak di bidang pengembang aplikasi, sebaiknya lakukan alpha testing untuk menguji kenyamanan dan pengalaman pengguna sebelum aplikasi diluncurkan secara resmi.

Manfaat Memakai Alpha Testing

Alpha testing berfungsi melakukan pengujian pertama pada produk atau aplikasi yang hendak Anda luncurkan untuk melihat potensi kelebihan dan kekurangan lebih dulu. Meskipun butuh waktu lama dalam melakukan pengujian, tapi potensi aplikasi Anda mendapat sambutan hangat dari pengguna sangat penting sekali. Tanpa pengujian yang layak dan profesional, maka risiko pengguna pertama akan melayangkan komplain atau ketidakpuasan pada aplikasi sangat mempengaruhi perkembangan brand aplikasi Anda, lho!

Berikut manfaat memakai pengujian pertama untuk peluncuran produk atau aplikasi bisnis yang wajib Anda pahami yaitu :

1. Bila melakukan pengujian secara menyeluruh

Pengembang perlu melakukan kegiatan penting yang melibatkan karyawan, keluarga atau teman karyawan dan developer dalam melakukan pengujian mirip seperti pengguna. Anda bisa melakukan pengujian yang lebih menyeluruh dengan mengamati perilaku pengguna pertama kali melalui teknik pengujian white box testing dan black box testing. Kombinasi dua teknik ini bisa mengantisipasi risiko atau semua kemungkinan yang terjadi setelah produk atau aplikasi dirilis.

2. Bisa meningkatkan kualitas lebih baik

Bila Anda memakai metode pengujian sebelum meluncurkan produk, maka Anda bisa meningkatkan kualitas produk lebih baik. Nantinya tim yang terlibat dalam fase alpha testing akan memberikan feedback positif yang bisa dilakukan pembenahan oleh pengembang. Feedback jujur sangat berpengaruh dalam menentukan kualitas akhir produk siap diluncurkan dalam waktu dekat atau perlu melakukan perbaikan fitur-fitur lagi.

3. Bisa memberikan gambaran kinerja sistem

Pengembang yang merekrut tim penguji produk pertama kali bisa mendapatkan pengukuran kinerja sistem pada produk yang diciptakan, baik kegunaan dan kelebihan yang ditawarkan produk dibandingkan kompetitor lain. Bila kinerja sistem aplikasi sudah maksimal, maka pengembang bisa mendapatkan insight yang lebih meyakinkan dalam mengambil keputusan terkait pengembangan atau perbaikan fitur pada produk kemudian hari.

4. Efisiensi peluncuran aplikasi

Bila Anda sudah melakukan pengujian produk sebelum resmi meluncurkan di pasaran, maka kepuasan pengguna pertama kali bisa memberikan ulasan positif. Anda tidak akan sibuk memikirkan perbaikan aplikasi saat pertama diluncurkan sesuai kendala yang dialami pengguna. Kecepatan waktu peluncuran, jaminan aplikasi berjalan lebih lancar, bebas dari masalah komplain atau perbaikan yang butuh waktu lama bisa Anda tekan sebaik mungkin.

Efisiensi ini yang bisa mendongkrak potensi kesuksesan peluncuran aplikasi yang Anda kembangkan bersama developer. Bila cacat aplikasi sudah ditemukan sejak awal, maka Anda bisa langsung melakukan perbaikan pada produk tersebut. Pastikan melakukan beta testing setelah penggunaan alpha testing untuk mendukung aspek pemeliharaan dan keamanan pengguna aplikasi.

Yuk, segera lakukan simulasi untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan produk sesuai dengan keinginan Anda sebagai pengembang! Nantinya hasil yang lebih memadai bisa menjamin kepuasan pengguna sehingga aplikasi Anda banyak digunakan oleh jutaan pengguna yang sesuai target pasar. Pastikan Anda melakukan tiga fase testing sebelum meluncurkan produk yaitu pra-alpha testing, alpha testing dan post-alpha testing yang bisa mengidentifikasi masalah baru yang ditemukan setelah pengguna memakai aplikasi buatan Anda.

Sumber

https://glints.com/id/lowongan/alpha-testing/#.YbVs5b1BzIU